play_arrow

keyboard_arrow_right

skip_previous play_arrow skip_next
00:00 00:00
playlist_play chevron_left
volume_up
chevron_left
  • cover play_arrow

    [PODCAST] WOC

UMN Info

6 Fakta Mencengangkan Di Balik Film Danur

todayApril 17, 2017 3501

share close

UMN Radio – Perfilman di Indonesia nampaknya tak pernah sepi dengan film horror yang mampu membuat penonton tegang dan ketakutan, seperti film yang bertajuk Danur: I Can See Ghosts. Film yang digarap oleh PIC House Films dengan MD Pictures ini tayang di bioskop mulai 30 Maret 2017. Film yang dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Sandrinna Michelle, Shareefa Daanish, Indra Brotolaras, dan Kinaryosih ini pun telah menembus 2 juta penonton dalam waktu sepekan. Film yang juga akan ditayangkan di Malaysia dan Brunei Darussalam ini cukup berbeda dengan film horror lainnya. Pasalnya, selain diadaptasi dari bukul berjudul Gerbang Dialog Danur, film tersebut juga berasal dari kisah nyata sang penulis Risa Saraswati yang merupakan wanita indigo.

Di balik kesuksesan film yang disutradarai oleh Awi Suryadi, terdapat 6 fakta yang cukup mencengangkan.

  1. Berasal dari kisah nyata

Film berdurasi 1 jam 18 menit ini merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata Ria Saraswati dari buku Gerbang Dialog Danur yang ia tulis. Dalam buku tersebut menjelaskan bahwa Ria sudah bersahabat dengan hantu sejak masih berusia 8 tahun. Hantu cilik yang diceritakan dalam buku itu antara lain Peter, Hans, Hendrick, William, dan Jahnsen. Akan tetapi pada versi film hanya dimunculkan Peter, Wiliam dan Jahnsen.

  1. Sulit mendapatkan izin dari hantu cilik

Mendapatkan izin yang sulit adalah salah satu kendala yang cukup berat dalam pembuatan film Danur. Beberapa Production house sebelumnya sudah memberikan tawaran kepada Risa untuk pembuatan film Danur. Namun, menurut wanita kelahiran Bandung ini banyak sekali syarat yang diajukan oleh kelima sahabat hantunya untuk memperoleh izin pembuatan film. Salah satunya adalah Peter CS ini ingin ditampilkan sebagai pahlawan bagi Risa. Alhasil, setelah melalukan perombakan skrip film tersebut baru bisa dijalankan.

  1. Arti kata Danur

Judul film Danur diambil bukan berdasarkan nama orang maupun tempat. Namun, arti kata Danur ialah cairan yang keluar setelah mayat membusuk. Risa menjelaskan, jika mayat selalu dikaitkan dengan bau-bau busuk. Danur sendiri merupakan hasil dari proses pembusukan pada mayat tersebut.

  1. Mata batin Prilly Latuconsinayang terbuka

Prilly Latuconsina yang memerankan sebagai tokoh utama, Risa Saraswati memberanikan diri untuk dibukakan mata batinnya agar dapat melihat hantu. Hal tersebut pun dilakukan untuk mendalami karakternya dalam film Danur. Setelah mata batin Prilly terbuka, ia merasa takut dan mengaku tidak dapat tidur tanpa mendekap Al-Qur’an. Pada saat digelarnya pemutaran perdana film Danur pada tanggal 27 Maret 2017, Prilly mengatakan banyak sekali makhluk yang tak terlihat yang turut menghadiri Gala premiere tersebut.

  1. Kursi kramat di Gala Premiere

Tak hanya kursi untuk penonton serta para bintang film Danur, pada saat Gala premiere terdapat lima kursi kosong yang sengaja ditutupi dengan kain putih itu dikhususkan untuk Peter CS. Selain kain putih, kelima kursi yang bersebelahan dengan kursi Prilly pun diletakan benda-benda kesukaan para hantu cilik. Prilly juga memposting

  1. Lagu Boneka Abdi

Saat kamu menonton film Danur, kamu akan disajikan beberapa soundtrack film, termasuk lagu dengan Bahasa Sunda ini. Ya! Judulnya adalah Boneka Abdi. Konon, lagu tersebut pun untuk memanggil Peter CS. Menurut Risa Saraswati, lagu Boneka Abdi merupakan lagu favorit para hantu cilik, sebab lagu tersebut berdasarkan pada latar belakang mereka. Jika lagu tersebut berkumandang, maka ‘sahabat’ Risa pun akan datang

 

Jadi, ultimafriends sudah siap menonton film Danur: I Can See Ghosts dengan ditemani oleh para hantu aslinya kah?

 

Penulis : Linia Firsty

Sumber: bookmyshow.com

Written by: UMN Radio

Rate it

Previous post

UMN Info

Menjadi Indie Ala Kunto Aji

UMN Radio - “Banyak jalan menuju roma’, itulah mungkin ungkapan yang cocok untuk mengungkapkan keadaan dunia musik tanah air belakangan ini. Dulu untuk menjadi musisi yang terjamin kesuksesannya maka berada di bawah naungan label-label musik ternama adalah salah satu kewajiban. Namun kini, bagi musisi yang punya idealisme dalam berkarya, mereka memilih berada di jalur Indie atau Independen. Berorientasi pada penjualan, berada dalam label-label ternama terkadang membatasi kreativitas musisi karena mereka mengikuti pasar mainstream dengan  lagu yang bertema monoton, biasanya tak […]

todayApril 17, 2017

Post comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

0%